Heya fellas,


Panggil aja aku Re. Tanggal 22 maret 2010 yang akan datang tepat 1 tahun aku sama cowok aku—sebut aja namanya Cello—jadian. 1 tahun bukanlah waktu yang sesaat, dan tentunya tidak mudah memutuskan hubungan yang udah terbentuk sekian lama.

Masalahnya, sifatku dengan sifat Cello itu sangat bertolak belakang. Aku orangnya pendiam, dan sama sekali tidak suka kalau urusanku dicampuri keluargaku. Sedangkan Cello, sebagai laki-laki dia terlalu banyak bicara, dan terkadang suka menyombongkan diri, dan dia manja sekali! Dia tidak bisa untuk tidak mengikutkan keluarganya untuk masalah sekecil apa pun.

Kami sering berantem, mulai dari diem-dieman sampai saling membentak. Dan selalu, aku yang mengucapkan kata putus. Dan selalu, Cello yang memohon agar aku tidak pergi dari dia. Cello tidak bisa lepas dariku, dia begitu labil, sudah tiga kali dia mencoba bunuh diri saat aku minta putus. Karena itu aku tidak bisa meninggalkan dia, sekaligus semakin membencinya.

Sifat Cello yang egois, sok, dan teramat manja membuatku muak. Hingga akhirnya Cello mengenalkanku dengan ABANG nya. Sebut saja namanya bang Gean. Usia bang Gean lebih tua lima tahun dariku, dia seorang mahasiswa dan kerja paruh waktu di percetakan. Sifatnya sama saja dengan Cello, malah lebih parah, karena dia tipe cowok yang over-protective dan kalau ada masalah ga pernah mau dengar apa kata ceweknya.

Tapi aku bisa maklumi kenapa bang Gean punya sifat kayak gitu, sebagai seorang penderita kanker otak stadium 2 dia tentu memahami betul bagaimana rasanya akan kehilangan, makanya dia overpro…

Aku dan bang Gean sering smsan, saling curhat, ngobrol ga penting. Tapi sejak pertengahan desember 2009 kemarin bang Gean lebih suka nelfon di bandingkan sms, dan ga pernah sebentar… minimal kami telfonan sampe 1 setengah jam. Rasa deg-degan waktu pertama kali kenal bang Gean semakin hari semakin besar, sampai akhirnya aku sadar aku sayang bang Gean, rasa sayang yang terlarang…

Dan seperti yang sudah bisa ditebak, bang Gean merasakan hal yang sama padaku… dan di akhir bulan desember 2009, bang Gean menyatakan cintanya… dia menyatakan cintanya sambil menangis terisak, semua laki-laki di dunia pasti akan mengejeknya kalau melihat bagaimana dia menangis waktu itu… bang Gean tidak memintaku menjawab, setelah mengungkapkan cintanya, bang Gean minta izin untuk pergi. Dia bilang dia tidak ingin mengganggu hidupku dan Cello… aku tidak sanggup kehilangan dia… aku tidak ingin kehilangan orang yang aku sayang… dan akhirnya aku melakukan kesalahan fatal, aku menerima cinta bang Gean…

Tapi perasaanku mengatakan ini salah besar. Aku pun memutuskan bang Gean esok harinya. Aku tidak mungkin mendua… aku punya masa lalu keluarga yang membuatku membenci setiap peselingkuh, karena itu bagaimana mungkin aku akan selingkuh???? Bang Gean hanya tersenyum pahit saat aku memutuskannya…

Selama tiga hari aku tumbang… sakit demam tinggi dan flu tiba2. Bunda bilang aku mengigau, menyebut-nyebut nama Gean… dan aku pun mengaku, aku tidak bisa berhenti memikirkan dia… dan si Cello itu, dia malah marah padaku karena aku membentak adiknya (cewek kurang ajar nggak tau diri yang ngaku2 adik nya, satu sekolahan sama aku, yang kerjanya Cuma ngadu hal2 sepele sama Gean sambil bawa2 nama aku).

Dan coba tebak??? Bang Gean kembali… dia menangis (kenapa dia mudah sekali menangis ya…) dan bilang kalau dia nggak bisa kehilangan aku… dia bilang dia ridho lillahi ta’ala alias rela setengah mati jadi simpanan aku, dia MENAWARKAN diri jadi selingkuhan aku… asalkan aku nggak ninggalin dia… asalkan aku jadi miliknya… aku yang udah cinta berat pun melakukan kesalahan fatal kedua, menerima cinta bang Gean untuk yang kedua kalinya…

Sampai sekarang aku masih berstatus pacar Cello, dan juga sephia-nya bang Gean… kakak-beradik yang punya satu pacar, yaitu aku… aku jadi cuek sama Cello, baru sms kalo dia sms, itu pun kalau aku ingat balas sms dia… kalo dia nelfon pun sering aku cuekin, alasanku sibuk… tapi, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga…

Cello tahu aku main sama bang Gean… tapi dia nggak marah !!! Dia Cuma menyindir, dan menghilangkan kata ‘ynk’ di setiap smsnya. Cello bersaing dengan bang Gean, walau pun sebenarnya itu nggak perlu, karena harusnya bang Gean yang mengalah. Aku merasa amat bersalah pada Cello… aku merasa bersalah membuatnya menangis… dia tidak marah, dia hanya menangis… setiap malam sebelum tidur dia akan mengirim sms, mengungkapkan isi hatinya betapa dia mencintai aku sejahat apa pun aku… dia begitu tulus…

Sekarang, aku bingung. Aku menyesal semua ini terjadi. Apa yang harus aku lakukan? Kalau memilih diantara keduanya, itu nggak adil bagi yang nggak aku pilih. Kalau aku pergi menghilang, mengingat sifat mereka yang labil dan ga segan mati, aku takut……

tolong………………………..

Please, tolong kasih saran apa yang harus aku lakuin. Aku mohon jangan menyalahkan aku lagi atas apa yang udah aku lakuin, karena aku udah tahu banget kalau aku ini salah, jadi jangan bikin aku tambah mengutuki diri sendiri………….

Sebelumnya, thanks utk saran2 nya…

Related Posts by Categories