Heya fellas,

Nama: Ina

About me: Ordinary person

Gw panggil aja Ina, 25 tahun seorang pegawai di satu perusahaan. Gw punya masalah,semua berawal dari gw yang sahabatan ama temen di tempat kerja gw. Rika namanya, dia sering curhat soal pacar baru nya yang notabene temen kerja gw juga. Didit namanya, sahabat gw juga. Bahkan bisa dikatakan lebih dari sekedar sahabat. Orang disekitar kami selalu mengatakan kami berpacaran, karena sepintas sikap kami berdua seperti ada perasaan lebih satu dan yang lainnya. Tapi kami kan punya pasangan masing2 !

Ga lama ternyata di tempat gw kerja ada peraturan untuk tidak berhubungan (pacaran/nikah). Kalau ga, salah satu harus keluar. Karena itu Rika mengundurkan diri yang penting dia tetap bisa berhubungan dengan Didit. Namun selang berapa waktu Didit dan Rika putus.

Setelah mereka putus, tanpa disadari hubungan gw dan Didit jadi lebih dekat lagi… Dan akhirnya kami saling mengungkapkan perasaan masing2. Kami saling perhatian, seperti layaknya pacaran. Telepon tiap malam, sms2 nya yang memperhatikan gw banget. Dan dia marah kalau gw pulang kerja ga tunggu dia dulu, padahal gw ga segitunya. Dan rutinitas ini terjadi setelah pengungkapan perasaan itu. Semua sikap dia yang berlebihan itu bukan hanya gw yang ngerasain tapi teman dekat gw, dia yakin kalau Didit sebenarnya punya perasaan lebih ama gw tanpa perlu tunggu Didit nyatain ke gw.

Kami bingung haruskah sejarah berulang, salah satu harus resign dari pekerjaan hanya untuk mempertahankan hubungan yang belum tentu masa depannya. Belum lagi soal Rika, temen gw yang juga mantan Didit. Hingga akhirnya gw beri dia pilihan backstreet, atau hanya berteman. Dia memutuskan untuk berteman aja, dengan alasan dia belum bisa menerima keadaan ini. Tapi setelah keputusan berteman itu, kenapa dia malah lebih berani ke gw. Dia berani kiss gw dan lakuin hal lain seperti layaknya pacar.

Gw bingung sebenarnya Didit benar2 punya perasaan lebih ga sih ama gw, karena gw masih ragu? Kenapa dia justru lebih berani setelah menyatakan kami berteman aja? Apakah gw termasuk temen yang makan temen sendiri ? Kira2 jalan terbaik apa ya yang harus gw ambil mengingat gw ga mau kehilangan Didit, Rika dan terutama pekerjaan gw.

Please give the comments, thanks.

Related Posts by Categories